Ini adalah cerita
pengalamanku. Cerita pengalaman ketika aku menemani belajar privat anak SD.
Cerita ini membuatku semangat, tersenyum dan tertantang untuk selalu berusaha
menjadi teman belajar yang menyenangkan bagi anak-anak. Banyak kisah yang
sering aku jumpai ketika bertemu dengan anak-anak kecil. Cerita lucu dan
bahagia itu adalah yang paling sering mewarnai hari-hariku. Berikut ini adalah bagian
dari kisahku bersamanya.
Hampir pukul 13.00 WIB. Si Kecil yang duduk di bangku Taman Kanak-kanak itu selalu bermain di depan rumahnya besama sang pengasuhnya. Sesaat kemudian
dia mendengar suara sepeda motor yang menuju ke rumahnya. Ketika itu dia langsung kegirangan berteriak memanggil namaku.
“ Bu Heny… Bu Heny….!” seru Si Kecil itu.
“ Abang… Bu Heny udah datang!” ucap si kecil itu sambil berlari mencari kakaknya. Aku tersenyum mendengar dan melihat tingkah laku anak itu.
“Ayo Bu Heny, abangku udah siap belajar!” katanya sambil mengajakku ke ruang belajar sang kakak. Aku bertemu dengan kakaknya dan dia tersenyum.
“ Selamat datang Bu Heny!” kata dia sambil besalaman dan mencium tanganku. “ Ini meja belajarku Bu, sama kaya punya adikku” ucapnya.
Hampir pukul 13.00 WIB. Si Kecil yang duduk di bangku Taman Kanak-kanak itu selalu bermain di depan rumahnya besama sang pengasuhnya. Sesaat kemudian
dia mendengar suara sepeda motor yang menuju ke rumahnya. Ketika itu dia langsung kegirangan berteriak memanggil namaku.
“ Bu Heny… Bu Heny….!” seru Si Kecil itu.
“ Abang… Bu Heny udah datang!” ucap si kecil itu sambil berlari mencari kakaknya. Aku tersenyum mendengar dan melihat tingkah laku anak itu.
“Ayo Bu Heny, abangku udah siap belajar!” katanya sambil mengajakku ke ruang belajar sang kakak. Aku bertemu dengan kakaknya dan dia tersenyum.
“ Selamat datang Bu Heny!” kata dia sambil besalaman dan mencium tanganku. “ Ini meja belajarku Bu, sama kaya punya adikku” ucapnya.
Akhirnya tiba
saatnya untuk belajar. Dia mengatakan kalau esok hari ada ulangan di IPS di
sekolahnya. Kemudian dia minta dibimbing belajar IPS. Dia menyiapkan buku dan
alat tulis. Selanjutnya dengan semangat dia belajar dan mendengarkan penjelasan
dariku. Sesekali sang adik kadang mengintip dari jendela sambil tertawa kecil
kemudian berlari.
Waktu itu belajar
tentang ruangan dalam rumah dan kegunaannya. “ Apa saja ruangan yang ada di
dalam rumahmu ini?” tanyaku padanya.
“Kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, garasi, gudang, dapur dan banyak lagi bu” jawabnya.
Anak itu menyebutkan ruang-ruang yang ada di rumahnya. Setelah bisa menyebutkan semua, kemudian aku bertanya kegunaannya dari masing-masing ruang itu. Dia pun bisa menjawabnya. Ketika aku bertanya kegunaan dapur dia menjadi agak bingung.
“ Kalau kegunaan dapur untuk apa?” tanyaku kepadanya.
“ Hmmmm untuk menaruh piring bu! “ jawabnya sambil tersenyum. Dan akupun ikut tersenyum besamanya.
“ Aku bingung bu! Hehehe” kata dia sambil tertawa.
Kemudian aku menjelaskannya dengan bercerita untuk memudahkan pemahamannya. Akhirnya dia tahu bahwa dapur itu berguna untuk memasak.
“ Haaa haa haa aku lupa bu tadi, tapi sekarang aku sudah tahu!” serunya.
“Kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, garasi, gudang, dapur dan banyak lagi bu” jawabnya.
Anak itu menyebutkan ruang-ruang yang ada di rumahnya. Setelah bisa menyebutkan semua, kemudian aku bertanya kegunaannya dari masing-masing ruang itu. Dia pun bisa menjawabnya. Ketika aku bertanya kegunaan dapur dia menjadi agak bingung.
“ Kalau kegunaan dapur untuk apa?” tanyaku kepadanya.
“ Hmmmm untuk menaruh piring bu! “ jawabnya sambil tersenyum. Dan akupun ikut tersenyum besamanya.
“ Aku bingung bu! Hehehe” kata dia sambil tertawa.
Kemudian aku menjelaskannya dengan bercerita untuk memudahkan pemahamannya. Akhirnya dia tahu bahwa dapur itu berguna untuk memasak.
“ Haaa haa haa aku lupa bu tadi, tapi sekarang aku sudah tahu!” serunya.
Itulah salah satu
cerita pengalamanku. Semoga dapat menghibur teman-teman semua yang membaca.
Semangat untuk hari ini dan hari-hari yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar