1.
PENDAHULUAN
Sabrang
merupakan salah satu dusun bersih yang terletak di desa Sumbermulyo
Bambanglipuro Bantul Yogyakarta. Warga masyarakat di dusun Sabrang sangat
menyadari pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Hal
tersebut terlihat bahwa masyarakat di sana selalu mengadakan kerja bakti
membersihkan lingkungan. Kerja bakti itu sudah menjadi rutinitas warga dusun
Sabrang dalam setiap minggunya Berbagai
kegiatan maupun lomba yang betemakan lingkungan telah diikuti. Bahkan pernah
menjadi sampling di wilayah kabupaten Bantul. Masyarakat dusun Sabrang
menyadari pentingnya pemisahan sampah. Di dusun Sabrang, sampah dibedakan
menjadi dua yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah-sampah organik yang
terkumpul diolah melalui komposter dan dimanfaatkan sebagai pupuk. Sampah
anorganik dikumpukan dalam suatu tempat. Masyarakat dusun Sabrang memberi nama
tempat itu “Bank Sampah”
Bank
Sampah digunakan untuk menampung sampah-sampah anorganik. Setelah terkumpul
banyak, sampah anorganik itu dibawa ke salah satu rumah warga. Rumah tersebut
biasanya digunakan oleh ibu-ibu untuk pelatihan kerajinan tangan dari barang
bekas. Sampah yang berasal dari Bank Sampah
dicuci dan dibersihan. Sampah yang telah bersih dan layak digunakan lagi diolah sedemikian rupa oleh para ibu di dusun Sabrang. Pengolahan sampah anorganik tersebut menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam dan menarik. Hasil kerajinan itu dapat dijual dan sangat membantu produktifitas warga dusun Sabrang.
dicuci dan dibersihan. Sampah yang telah bersih dan layak digunakan lagi diolah sedemikian rupa oleh para ibu di dusun Sabrang. Pengolahan sampah anorganik tersebut menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam dan menarik. Hasil kerajinan itu dapat dijual dan sangat membantu produktifitas warga dusun Sabrang.
Bank
Sampah memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat dusun Sabrang. Bank
Sampah tersebut berpengaruh terhadap produktifitas masyarakat di sana.
Permasalahan yang muncul adalah tidak semua dusun atau desa menyadari akan
pentingnya keberadaan Bank Sampah dan mengerti tentang pemanfaatan sampah anorganik. Dengan demikian bagaimana memanfaatkan
sampah anorganik sehingga menjadi barang-barang yang produktif ? Berikut ini
akan diuraikan tentang Bank Sampah serta manfaat sampah anorganik bagi
produktifitas masyarakat.
2.
DUSUN
SABRANG
Dusun
Sabrang terletak di kabupaten Bantul bagian selatan tepatnya di desa Sumbermulyo
kecamatan Bambanglipuro. Sabrang merupakan salah satu dusun bersih yang ada di
kabupaten Bantul. Sejarahnya dimulai pada tahun 2007 yaitu diawali adanya
kegiatan dokter kecil, cuci tangan bersama dan promosi kesehatan dari Unilever. Setelah kegiatan tersebut,
muncul pemikiran dari Ibu Prastiwi Wulandari seorang warga dusun Sabrang untuk melanjutkan
kegiatan itu yang mengarah pada kelestarian dan kebersihan lingkungan. Pemikiran
tersebut sangat didukung oleh masyarakat dusun Sabrang. Masyarakat bergotong
royong untuk mewujudkannya. Timbul juga gagasan untuk membuat bak-bak sampah di
depan rumah warga. Bak sampah yang dibuat ada dua macam yaitu bak sampah
organik dan anorganik yang bertujuan untuk memilah sampah.
Prestasi
yang ditorehkan oleh dusun Sabrang semakin banyak. Pada tahun 2007 dusun Sabrang berpartisipasi dalam kegiatan Young Green and Clean. Dusun Sabrang
terpilih menjadi sampling di kabupaten Bantul. Dusun Sabrang juga menjadi
fasilitator dalam lomba Bank Sampah di kabupaten Bantul dan pernah mengikuti
lomba kebersihan lingkungan pada tahun 2007 dan 2008.
Kegiatan
kebersihan lingkungan yang telah diikuti oleh dusun Sabrang sangat memotivasi
dan semakin mendukung masyarakat di sana untuk tetap menjaga kebersihan
lingkungan. Bank Sampah yang ada tetap dijaga dan dirawat. Bak sampah organik
dan anorganik yang berada di depan rumah warga juga dipelihara agar selalu
dapat digunakan. Jalan-jalan di dusun senantiasa terlihat bersih. Kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan terus meningkat. Dusun
Sabrang selalu mengedepankan pelestarian lingkungan yang diharapkan dapat menjadi
teladan bagi masyarakat yang lain.
3.
BANK
SAMPAH ANORGANIK
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, sampah merupakan barang atau benda yang dibuang
karena tidak terpakai lagi. Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi
dua yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran,
daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah organik biasanya diolah melalui
komposter dan dijadikan pupuk kompos. Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak dapat
terdegradasi secara alami dan tidak dapt membusuk, seperti plastik pembungkus
makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, dan
sebagainya.
Sampah
anorganik biasanya dikumpulkan di suatu tempat. Di dusun Sabrang, tempat untuk
mengumpulkan sampah tersebut dinamakan Bank Sampah. Bank Sampah digunakan untuk
menampung sampah anorganik yang berasal dari setiap keluarga di masyarakat.
Masyarakat dengan sadar selalu menaruh sampah anorganik yang dimilikinya di
Bank Sampah dan tidak pernah membuangnya di sungai atau sembarang tempat.
Bank
Sampah di dusun Sabrang dikelola dengan baik. Ada beberapa orang yang ditunjuk
untuk bertanggung jawab mengurusi Bank Sampah. Pengurus Bank Sampah
melaksanakan tugasnya dengan baik. Bank Sampah dikelola setiap hari Minggu
pukul 16.00 WIB. Pada hari itu, pengurus Bank Sampah menata dan memilah jenis
sampah anorganik. Pengurus yang bertugas diatur sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati.
4.
MANFAAT
SAMPAH ANORGANIK BAGI PRODUKTIFITAS MASYARAKAT
Sampah
sering dianggap sebagai sesuatu yang mengotori lingkungan terutama sampah
anaorganik. Sampah anorganik dikatakan mengotori lingkungan karena tidak bisa
membusuk. Akan tetapi anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Tidak selamanya
sampah anorganik mengotori lingkungan. Sampah anorganik tidak akan mengotori
lingkungan jika dikelola dengan baik. Pemanfaatan sampah anorganik dapat
dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Pemanfaatan
kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari
barang bekas, atau kertas daur ulang. Pemanfaatan kembali secara tidak
langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran
bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan kepada pengepul.
Bank
Sampah di dusun Sabrang sangat membantu masyarakat dan mengantarkannya pada
produktifitas warga. Di dusun Sabrang, sampah anorganik yang ada di Bank Sampah
diolah dan dimanfaatkan menjadi barang yang berguna. Pelatihan mengolah sampah
anorganik menjadi barang berguna itu dilakukan setiap hari pukul 15.00 WIB di
salah satu rumah warga. Pengolahan sampah dilakukan oleh ibu-ibu dusun Sabrang.
Sampah anorganik tersebut dicuci dan dibersihkan. Setelah itu dipotong kemudian
dibentuk menjadi sedemikian rupa yang menghasilkan kerajinan tangan dari sampah
anorganik. Sampah anorganik itu dibuat kerajinan tangan dengan cara dijahit
maupun diberi lem. Hasil kerajinan tangan yang dibuat berupa tas, anting-anting,
bros, anyaman, bunga, dompet, aneka hiasan rumah dan sebagainya. Hasil
kerajinan tangan tersebut digunakan sendiri, dijual dan pernah di pamerkan
dalam suatu pameran di Bantul. Sampah-sampah anorganik seperti kaca, botol dan
sebagainya yang tidak dapat diolah sendiri oleh warga akan dijual ke pengepul.
Hasil semua penjualan itu dimasukkan dalam sebagai uang kas warga masyarakat
dusun Sabrang. Uang kas dapat digunakan untuk kepentingan warga. Selain
mendapatkan uang, pengolahan sampah anorganik dapat mengembangkan kreativitas
masyarakat. Kreativitas tersebut tertuang dan terlihat melalui berbagai bentuk
hasil karya yang telah diciptakan dari pengolahan sampah anorganik. Pendek
kata, pemanfaatan sampah anorganik menjadi barang-barang yang berguna dapat
meningkatkan produktifitas masyarakat
Sabrang.
Pemilahan
sampah sampai pada pengolahannya belum dilakukan oleh semua masyarakat di
Indonesia. Banyak orang yang belum peduli terhadap kebersihan lingkungan dan
pengelolaan sampah. Sampah masih sering dijumpai di setiap tempat. Kesadaran
untuk mengolah sampah masih sangat rendah. Alangkah baiknya jika setiap orang
menyadari akan pentingnya pengolahan sampah khusunya sampah anorganik. Belajar
dari dusun Sabrang, ternyata sampah anorganik dapat diolah menjadi
barang-barang yang bermanfaat. Selain hasil dari pengolahan sampah anorganik
dapat dipakai sendiri juga dapat meningkatkan produktifitas masyarakat. Tidak
ada salahnya dan belum terlambat apabila akan meneladani apa yang telah
dilakukan di dusun Sabrang. Dengan demikian, kesadaran masyarakat akan
pentingnya kebersihan lingkungan melalui pengelolaan seta pengolahan sampah
anorganik harus ditingkatkan dan kesadaran tersebut dimulai dari diri sendiri.
Sampah yang dimanfaatkan dengan baik pasti akan mengurangi pencemaran
lingkungan.
5.
KESIMPULAN
Sabrang
merupakan dusun bersih yang berada di kabupaten Bantul. Dusun Sabrang telah
aktif berpartisipasi dalam kegiatan dan lomba kebersihan. Masyarakat di sana
sangat menyadari akan pentingnya pelestarian lingkungan dan pemanfaatan sampah.
Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya
Bank Sampah anorganik. Sampah anorganik yang ada dalam Bank Sampah
dimanfaatkan dan diolah menjadi barang-barang yang berguna. Hasil dari
pemanfaatan sampah anorganik itu dimasukkan dalam kas. Kegiatan pengolahan
sampah menjadi barang berguna dapat meningkatkan produktifitas masyarakat.
Dusun Sabrang selalu mengedepankan pelestarian lingkungan yang diharapkan dapat
menjadi teladan bagi masyarakat yang lain.
6.
KEPUSTAKAAN
Departemen Pendidikan
Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Sejati, Kuncoro. 2009. Pengolahan Sampah Terpadu. Yogyakarta :
Kanisius
Senang membacanya ^ ^, perlu diketahui bahwa secara bagus dusun Sabrang ini mendukung terwujudnya indikator MDGS yang ke 7 tentang Lingkungan Hidup. MDGS ini singkatan dari Millenium Development Goals yang merupakan program kesepakatan antar bangsa - bangsa di dunia dalam memerangi kemiskinan lho. Selain kemiskinan juga untuk meningkatkan kualitas kehidupan bangsa - bangsa di dunia.
BalasHapusMDGS ini dicetuskan di tahun 2000 makanya namanya millenium development Goals. Targetnya nanti di tahun 2015 seharusnya sudah tercapai indikator yang disepakati. Untuk lebih lengkapnya tunggu critaku di edisi selanjutnya. Sampai jumpa ^ ^.
yups..oke dech aku tunggu ceritanya..:)
BalasHapushuuuffttt... bingung nih cari Inspirasi... aku dipilih jadi perwakilan sekolah tuk jdi DUTA LINGKUNGAN....huhuhuhu
BalasHapuswah keren tuh...semangat ya..pasti bisa :)
BalasHapus