♪♫•*¨*•.¸¸❤¸¸.•*¨*•♫♪----->>> Welcome to My Blog <<<-----♪♫•*¨*•.¸¸❤¸¸.•*¨*•♫♪

Jumat, 27 Mei 2016

Gumuk Pasir Parangkusumo yang Memikat Hati

Bagi yang ingin merasakan sensasi panasnya terik matahari seperti di padang gurun, datanglah ke Gumuk Pasir Yogyakarta pada siang hari. Letaknya di desa Parangtritis Kretek Bantul Yogyakarta. Banyak orang yang menyebut Gumuk Pasir Parangkusumo adalah Saharanya Yogyakarta. Gumuk merupakan bahasa Jawa yang artinya gundukan. Gumuk pasir itu terbentuk selama ribuan tahun. Gundukan pasir tersebut berasal dari material vulkanik dari Gunung Merapi yang terbawa oleh sungai menuju pantai. Material vulkanik tersebut lama-lama terkikis menjadi butiran halus semacam debu yang dengan mudah diterbangkan oleh angin hingga membentuk gumuk pasir seperti sekarang ini.



Saat pulang ke Yogyakarta, aku menyempatkan diri untuk pergi ke Gumuk Pasir Parangkusumo. Gumuk pasir itu sekarang sudah mulai terkenal lantaran digunakan beberapa kali untuk syuting serta kehebatan media sosial yang memberitakan. Lautan pasir menyambutku tatkala tiba di sana. Seperti berada di padang pasir. Beberapa pohon kaktus tumbuh di tempat itu. Gazebo dan tempat nongkrong turut melengkapi keindahan Gumuk Pasir Parangkusumo. Banyak wisatawan domestik maupun luar negri yang berkunjung. Mereka ingin menyaksikan hamparan pasir nan luas itu. Para pengunjung asyik memotret berbagai objek yang menarik. Mereka sudah larut dalam keasyikan bersama kameranya. Tak jarang gumuk pasir ini juga dipakai untuk pemotretan pre-wedding. Anak-anak pun riang ria berlarian. Mereka melangkahkan kaki kecilnya sekuat-kuatnya, seakan-akan mereka menumpahkan rasa bahagia tak terkira.



Gumuk Pasir Parangkusumo merupakan surga bagi para pecinta sandboarding. Keseruan berseluncur di atas pasir tak luput dari pandangan mata pengunjung gumuk pasir. Banyak orang yang mencoba sensasi sandboarding di tempat itu. Mereka tertawa gembira saat meluncur menyusuri pasir dengan papan seluncurnya. Entah itu meluncur dengan lancar atau sesekali jatuh tak menyurutkan mereka untuk tetap menikmati sandboarding.  Saat sore menjelang, gumuk pasir semakin ramai pengunjung. Di sore hari suasananya tidak panas bahkan cenderung nyaman untuk dikunjungi. Pesona Gumuk Pasir Parangkusumo sangat memikat hati.


Ketika itu aku datang ke gumuk pasir sore hari. Udara hangat dan angin semilir menyapaku. Karena sudah sore, aku sekalian ingin menghabiskan waktu di gumuk pasir sampai datangnya senja. Sembari menanti datangnya senja, aku menyusuri luasnya gumuk pasir sambil melihat pemandangan. Sesekali juga larut dalam kenarsisan untuk berfoto. Tak lama kemudian senja pun tiba. Sang surya menyusup di antara daun-daun pohon cemara. Seakan-akan berpamitan untuk pulang ke peraduannya. Sunset, langit jingga, dan hamparan pasir nan luas. Indah di pandang mata.

twilight in sand dune of Yogyakarta








Tidak ada komentar:

Posting Komentar