Masa kecilku sungguh menyenangkan. Aku selalu menghabiskan waktu untuk bercanda dan bermain bersama teman-temanku. Pada waktu itu cukup banyak anak-anak seusiaku. Aku hampir setiap hari bermain dengan mereka meskipun temanku sebagian besar anak laki-laki.
Waktu itu aku duduk di bangku Sekolah Dasar yang tak jauh dari rumahku. Setiap kali pulang sekolah, aku selalu berganti pakaian lalu makan. Selesai makan, tak lama kemudian terdengar suara teman-temanku memanggil namaku. Mereka mengajakku bermain bersama. Aku dan teman-teman selalu mengajak teman yang lain untuk bermain. Kami selalu menghampirinya dan memanggil namanya dengan nada yang khas waktu itu.
Waktu itu aku duduk di bangku Sekolah Dasar yang tak jauh dari rumahku. Setiap kali pulang sekolah, aku selalu berganti pakaian lalu makan. Selesai makan, tak lama kemudian terdengar suara teman-temanku memanggil namaku. Mereka mengajakku bermain bersama. Aku dan teman-teman selalu mengajak teman yang lain untuk bermain. Kami selalu menghampirinya dan memanggil namanya dengan nada yang khas waktu itu.
Aku dan temanku menuju kebun yang cukup luas, rindang dan udaranya segar. Kebun itu adalah milik mbah Warto. Hampir setiap hari di kebun itu banyak anak yang berkumpul untuk bermain bersama. Suara riuh dan celoteh anak-anak selalu terdengar di sana. Mbah Warto senang karena kebunnya ramai.
Aku dan teman-temanku bermain sepak sekong. Sepak sekong adalah
Aku dan teman-temanku bermain sepak sekong. Sepak sekong adalah